Renungan di bawah ini merupakan terjemahan
dari "FREE daily Lent Reflections from Fr. Robert Barron" ( http://www.lentreflections.com/)
Seorang Raja dan Seekor
Keledai
Pada hari Minggu Palma ini, saya ingin
merefleksikan seorang raja dan seekor keledai.
Pada jaman Yesus, seekor keledai lebih dari apa yang ada saat ini:
seekor binatang kecil yang rendah hati, sederhana, tidak berlagak, yang dipakai
oleh orang yang sederhana untuk membantu pekerjaan mereka. Orang kaya dan berkuasa mungkin mempunyai
banyak kuda atau sekelompok lembu jantan, sedangkan pemimpin politik mungkin
menunggang kuda kenegaraan, tetapi tidak ada seorangpun dari mereka yang
memakai keledai.
Selama pelayanan publik-nya,
Yesus menolak ketika dipanggil sebagai Mesias.
Yesus
dengan tegas meminta mereka untuk diam.
Ketika orang-orang membawa dan menjadikanNya sebagai raja, Dia
menyingkir. Tetapi pada saat menunggang
keledai menuju Yerusalem, Dia bersedia untuk diakui sebagai raja. Pesan dalam Injil
sangat jelas bahwa itu bukan hanya seekor keledai, itu adalah anak keledai
jantan, yang belum pernah ditunggangi orang.
Itu adalah seekor keledai muda, yang tidak berpengalaman dan tidak
mengesankan. Binatang inilah yang
ditunggangi Yesus menuju ke kota
dalam kemenangan. Dia bukan seorang raja
biasa, Dia bukan Mesias yang mereka harapkan..
Marilah kita sekarang melihat lebih dekat pada
keledai itu. Yesus meminta dua orang
muridNya untuk pergi ke kampung sebelah dan menemukan beban ini. “Jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa
kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya.” Keledai yang rendah hati, yang
dipaksa untuk melayani, adalah model pemuridan.
Tujuan hidup kita bukanlah untuk menarik perhatian pada diri sendiri,
untuk memiliki karir yang hebat, untuk memperbesar ego kita, tetapi tujuan hidup
kita adalah untuk melayani kebutuhan majikan, dimana ketika ada kecocokan,
bersedia bekerjasama dalam pekerjaannya.
Apa tugas keledai?
Dia adalah Christopher, pembawa Kristus.
Dia membawa Tuhan menuju Yerusalem, menyiapkan jalan untuk sengsara dan
penebusan dunia. Apakah ada orang yang
secara khusus memperhatikannya? Mungkin
tidak, kecuali mungkin menertawakan binatang yang lucu ini.
Apa tugas seorang murid? Sama seperti keledai: menjadi seorang
Christopher, pembawa Kristus kepada dunia. Mungkinkah kita tidak memperhatikan hal
ini? Ya.
Mungkinkah kita menertawakannya?
Pasti. Tetapi Tuhan membutuhkan
kita, jadi kita melakukan tugas yang penting.
Kutipan: Hidupmu bukan tentang kamu.
No comments:
Post a Comment