Renungan di bawah ini merupakan terjemahan dari http://www.lentreflections.com/
Kambing Hitam
Baru-baru ini saya berduka dengan meninggalnya filsuf Perancis René
Girard, karena saya sangat terpengaruh dengan inspirasinya pada grup psikhologi
dan mekanisme kambing hitam. Dia
mengatakan bahwa sebuah komunitas terbentuk ketika berbagai orang, yang tidak
suka satu dengan yang lain, menyatu karena rasa benci satu dengan yang lain.
Kita dapat melihat apa yang dikatakan Girard pada semua level, dari yang
paling personal sampai yang paling kolektif, dari keluarga-keluarga sampai ke
bangsa-negara bagian. Betapa sering ada
“kambing hitam” dalam sebuah keluarga?
Dia memainkan peranan yang sangat penting dalam stabilitas dan identitas
keluarga.
Apa satu-satunya yang membuat dua peneliti mempunyai pendapat yang
sama? Begitu jeleknya peneliti
ke-tiga! Demikian juga, apa
satu-satunya yang membuat dua orang musisi mempunyai pendapat yang sama? Betapa jeleknya komposisi musisi yang lain.
Dinamika ini ada dalam cerita yang paling indah dalam Kitab Perjanjian
Baru: Perempuan yang Berzinah (yoh 8: 1-11), yang merupakan bacaan hari
ini. Kita baca bahwa mereka menangkapnya
ketika sedang berbuat zinah.
Hal pertama yang mengejutkan adalah, dimana mereka berada sehingga bias
menangkapnya ketika sedang berbuat zinah?
Tindakan mereka mengintip mereka yang berbuat zinah sangatlah
mengejutkan.
Kemudian mereka bersama-sama melaporkan kasus ini kepada Yesus dengan
rasa antusias yang besar.
Apa yang dilakukan Yesus di depan massa yang sedang mencari pelepasan
dari ketegangan? Pertama, dia
membungkukkan badan dan menulis di tanah.
Hening sejenak sebagai bentuk penolakan untuk bekerjasama adalah gerakan
pembuka yang sangat baik. Tetapi tulisan
yang misterius mungkin mengindikasikan sesuatu yang lain: menuliskan dosa setiap orang dalam kelompok,
sebagaimana diduga oleh beberapa para Bapa Gereja.
Kemudian Yesus berkata, “Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Dia memaksa mereka untuk membalikkan pandangan penuh tuduhan mereka
kepada diri mereka sendiri. Mereka
seharusnya dengan jujur menyebut dan menghadapi gangguan fungsi dalam diri mereka
sendiri dan bukan mengarahkan kekerasan mereka kepada kambing hitam. Kisah ini, sebagaimana semua kisah dalam
Injil, member tanda akan kisah besar yang kita hadapi. Yesus akan dihadapkan pada kematian oleh
massa berdasarkan kekerasan kambing hitam.
Tetapi dia menyerap dan menjinakkan kekerasan dengan mengorbankan
dirinya.
No comments:
Post a Comment