Renungan di bawah ini merupakan terjemahan dari http://www.lentreflections.com/
Kemenangan Paskah
Kristus Bangkit! Alleluia!
Hari ini kita merayakan Kebangkitan Kristus dari kematian. Apa artinya mengatakan, “Yesus menaklukan
kematian?”
Yesus tidak banyak digambarkan sebagai guru etika dalam Injil, tetapi
lebih banyak digambarkan sebagai pendekar kosmis, yang datang untuk berperang
melawan kekuasaan penyakit, kebencian dan dosa.
Dia menunjukkan kekuasaan-Nya atas alam ketika dia menenangkan badai dan
menyembuhkan mereka yang sakit.
Yesus berteriak memanggil kuasa gelap dan berperang melawan mereka,
bukan dengan senjata dunia yang ganas, tetapi dengan senjata non-kekerasan,
kasih dan pengampunan Allah.
Kosmos, yang telah bergerak ke satu arah, tampak mulai bergerak ke arah yang
berlawanan melalui Yesus. Kuasa perpecahan
dan perpisahan sekarang dikalahkan. Yesus
sedang merajut kembali kosmos yang robek.
Apakah kuasa pokok dunia? Apakah
sumber pokok kekerasan, dosa, dan perpecahan?
Jawabannya adalah kuasa maut.
Kita melekat pada diri kita sendiri karena kita takut untuk meninggal;
kita mencoba untuk mengurangi ketakutan kita melalui barang-barang duniawi,
seks dan kekuasaan; kita menyerang orang lain dengan kekerasan. Kematian merobek tenunan kosmos. Seseorang dapat mengatakan bahwa ketakutan
akan kematian merupakan asal dari semua dosa dan kekerasan dalam komunitas
manusia.
Karenanya sebagaimana Yesus, serdadu Allah, datang untuk berperang
melawan semua kuasa yang berlawanan dengan kehendak Allah, sebagaimana dia
datang untuk membawa “ya” Allah kepada “tidak” dunia, maka dia harus menghadapi
kuasa yang terakhir dan terbesar ini.
Yesus telah berdiri di lumpur ketidakberfungsian manusia sepanjang
hidupnya, karena dia harus berhubungan dengannya dari dekat dan menariknya,
sebagaimana dikatakan oleh St. Anselmus, berlian dari kotoran.
Yesus telah pergi ke kerajaan kematian dengan membawa terang dan kuasa
Allah, Yesus juga memutuskan pegangan kematian yang menguasai kita.
Jadi Kebangkitan Yesus adalah deklarasi kemenangan atas kuasa yang
sangat mengerikan ini.
Awan gelap, yang menaungi hidup kita mengarahkan kita pada diri kita sendiri
dan kekerasan, telah dihilangkan. Kuasa
yang menyandera kita telah dikalahkan.
P.S. Easter Letter saya bisa dibaca di http://anastasialindawatimm.blogspot.com/2016/03/letter-easter-2016.html
, Sr. Anastasia B. Lindawati, MM
No comments:
Post a Comment