Hong Kong, 21 Agustus 2011
Let's do simple things with simple love to make God's love visible. (Sr. Anastasia B. Lindawati, M.M.)
Tuesday, August 23, 2011
Sharing Panggilan untuk Misa KKI HKG 21 Agustus 2011
Hong Kong, 21 Agustus 2011
Sunday, August 21, 2011
Opini: Uskup Putera Daerah (updated on Jul 15, 2021)
P.S. Dimuat di Mingguan Hidup no. 34 Tahun XLVIII, 28 Agustus 1994
Ternyata, Uskup pun Perlu Dikader
Sebagai bagain dari umat Allah yang dipercayakan kepada seorang Uskup, ternyata pendirian sebuah keuskupan membutuhkan waktu yang panjang. Diawali dengan kedatangan misionaris, biasanya asing, di sebuah tanah misi. Dengan bertambahnya jumlah umat beriman, maka didirikanlah Prefektur Apostolik. Sebelum menjadi keuskupan, perlu menjadi Vikariat Apostolik terlebih dahulu.
Dan karena imam-iman yang berkarya di keuskupan baru itu adalah iman-iman kongergasi, maka tidaklah mengherankan bila yang diangkat menjadi Uskup pertama adalah imam kongergasi.
Keuskupan baru ini tentunya tidak bisa selamanya tergantung pada kongergasi, yang telah dengan baik hati menyerahkan iman-imamnya untuk keuskupan, maka mulailah muncul iman-imam praja yang membaktikan seluruh hidupnya bagi keuskupan tersebut kecuali kasus khusus.
Kehadiran imam-imam praja ini tentunya harus dipandang sebagai upaya untuk mandiri dalam hal tenaga pastoral. Dan seperyi yang dikatakan oleh Mgr. Aloysius Dibjokarjono, Pr bahwa imam-imam kongergasi statusnya diperbantukan di keuskupan sehingga bisa ditarik sewaktu-waktu bila kongergasi memerlukan tenaga (Hidup no. 27 tahun XLVIII). Sehingga akan lebih baik lagi bila keuskupan juga mampu menyiapkan imam (imam) nya sebagai calon Uskup.
Maka kehadiran Mgr. J.S. Hadiwikarta, Pr-terlepas dari masalah berbobot atau tidak, berpengalaman atau tidak-sebagai Uskup Surabaya dapat dipandang sebagai suatu kemunduran bagi keuskupan ini, karena beliau di”pinjam” dari Keuskupan Agung Semarang (KAS). Kalau di masa Mgr. J. A.M. Klooster, CM masih ada seorang Aloysius Dibjokarjon, Pr sebagai calon uskup-yang ternyata kemudian diangkat menjadi Uskup Surabaya oleh Paus Yohanes Paulus II-meski beliau telah lanjut usia dan sakit-sakitan, maka kini yang muncul adalah seorang praja KAS.
Perlu Dikader Sejak Sekarang
Belajar dari pengalaman ini, sekali lagi terlepas dari masalah kualitas, maka sudah seharusnyalah Mgr. J.S. Hadiwikarta, Pr sejak sekarang menyiapkan imam-imamnya agar ada yang pantas menjadi calon Uskup. Dan ini tentunya terutama untuk para imam-imam praja, “milik” Keuskupan. Apalagi Kitab Hukum Kanonik meminta pengajuan nama para imam yang pantas untuk jabatan Uskup setiap tiga tahun (lih. KHK Kan. 377).
Perlu dilakukan sejak sekarang karena untuk dapat memenuhi syarat sebagai calon Uskup harus memenuhi beberapa krteria, antara lain: unggul dalam iman, hidup baik, berumur minimal 35 tahun, minimal sudah 5 tahun ditahbiskan serta mempunyai gelar doktor atau lisensiat pada lembaga pendidikan lanjut yang disahkan Takhta Apostolik (lih. KHK Kan. 378).
Ini tentunya bukan hasil proses satu dua tahun, tetapi bertahun-tahun dan terus menerus.
Tidak menjadi masalah bila nama yang muncul sebagai calon tidak selalu sama setiap tiga tahun. Waktu dan tentunya bimbingan Roh Kudus yang akan memunculkan calon yang benar-benar pantas untuk jabatan ini, sebagai pengganti para rasul.
Untuk memunculkan imam-imam yang memenuhi kritera ini bisa dilakukan dengan memberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk studi lanjut, tentunya dengan dana keuskupan, atau dengan studi bersama (on going formation)
Meskipun terutama memberi kesempatan kepada para umam praja untuk mengolah hidup rohaninya agar bisa memenuhi apa yang diamanatkan oleh KHK Kan. 378, tentunya tidak menutup kemungkinan juga bagi para imam kongergasi untuk mejadi calon Uskup karena KHK juga mengatur hal ini (lih. KHK KAN. 705-707).
Akhirnya, selamat datang dan selamat berkarya Mgr. J.S. Hadiwikarta, Pr! Semoga sungguh menjadi guru dalam ajaran, imam dalam ibadat suci dan pelayan kepemimpinan!
Pengirim: A.B. Lindawati P
Thursday, August 18, 2011
Berjalan Bersama Sang Sabda 15 Okt 2011
(Rm 4: 13-16,18, Mzm 105: 6-9, 42-43, Luk 12: 8-12)
8Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. 9Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. 10Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. 11Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. 12Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.''
Yesus sudah menasehatkan bagaimana kita harus bersikap ketika menghadapi penganiayaan karena mengakui namaNya. Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan apa yang harus dikatakan.
Penganiayaan sebagai murid Kristus masih terjadi sampai sekarang di beberapa tempat, mulai dari pembatasan pembangunan Gereja sampai pengaturan oleh pemerintah terhadap hirarki Gereja.
Pengajaran Roh Kudus tentunya bisa diperoleh dari hubungan pribadi dengan Allah sendiri, yang baru akan tercipta ketika kita sungguh meluangkan waktu untuk membina hubungan pribadi itu. (abl)
Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana saya menanggapi masalah penganiayaan karena iman kepada Yesus Kristus?
2. Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan hubungan pribadi dengan Allah?
Berjalan Bersama Sang Sabda 14 Okt 2011
(Rm 4: 1-8, Mzm 32: 1-2, 5, 11, Luk 12: 1-7
1Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ''Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 2Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 3Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, 7bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Injil hari ini menceritakan tentang betapa berharganya kita manusia di mata Allah, sampai rambut di kepala kita pun terhitung.
Terkadang tidak mudah menyadari penyertaan Allah dalam hidup kita, terutama karena besarnya rasa egoisme kita. Kita merasa apa yang kita miliki, adalah hasil upaya kita sendiri.
Disadari atau tidak, diakui atau tidak, Allah selalu menyertai kita baik melalui orang-orang yang dihadirkan dalam hidup kita, baik yang kita sukai maupun yang tidak kita sukai, maupun lewat peristiwa hidup sehari-hari. (abl)
Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah saya bisa menyadari penyertaan Allah dalam hidup saya sehari-hari?
2. Bagaimana saya bisa menyadari dan mengakui penyertaan Allah dalam hidup saya sehari-hari?
Berjalan Bersama Sang Sabda 13 Okt 2011
(Rm 3: 21-30a, Mzm 130: 1-6, Luk 11: 47-54)
47Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 48Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 49Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, 50supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, 51mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. 52Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.'' 53Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. 54Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Pemberian berupa apapun, tanggungjawab dan kepercayaan misalnya, mendatangkan tuntutan seturut besarnya pemberian. Semakin besar tanggungjawab yang diberikan, semakin besar tuntutan yang harus dipenuhi.
Seringkali tidak mudah untuk menilai kesetaraan antara besarnya tanggungjawab atau kepercayaan yang diterima dengan tuntutan yang harus dipenuhi.
Rasa syukur atas pemberian yang diterima akan membantu untuk memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi dengan senang hati. (abl)
Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah saya bisa mensyukuri setiap pemberian yang saya terima, termasuk ketika tidak sesuai dengan harapan?
2. Apakah tuntutan terbesar yang harus saya penuhi atas pemberian diri Yesus untuk penebusan saya?
-
(2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29: Rm. 16:25-27: Luk. 1:26-) Minggu ini kita memasuki Minggu Adven ke-empat, tiba saatn...
-
15 – 18 April 2004 lalu, saya mengikuti Retret Awal di Pertapaan Karmel Tumpang. Pertapaan ini merupakan tempat para suster yang tergabung d...
-
As part of Orientation program, I attended a directed retreat on Jul 25 – Aug 1, 2009 at Carmelite Retreat Center, Mahwah – New Jersey. Here...