Di samping Musa
dan Abraham, Daud adalah sosok yang sangat penting dalam Perjanjian Lama. Kerajaannya mewakili pemenuhan dari sedemikian
banyak harapan bangsa Israel dan sinonim dengan damai serta kekuasaan.
Daud juga telah
menerima janji yang luar biasa, yang dicatat dalam Kitab Kedua Samuel. Allah memberitahu Daud melalui nabi Natan bahwa
keturunannya tidak akan berakhir, dan anak laki-lakinya akan berkuasa
selamanya.
Selama kurun waktu
pemerintahan Daud, bangsa Israel masih dihantui oleh raja besar dan bahkan oleh
janji yang lebih besar. Segera setelah
masa Daud, kerajaannya tercerai berai, dan para raja di utara dan selatan
terbukti mempunyai karakter yang cukup menyedihkan. Tetapi rakyat, yang dipengaruhi oleh para nabi,
masih berharap pada kehadiran raja yang berasal dari keturunan Daud.
Hal ini merupakan
harapan yang disampaikan oleh salah satu nabi, Mikah, seorang peramal yang
hidup dan menulis pada abad ke-8 sebelum Masehi, sekitar 250 tahun setelah
Daud. Menghubungkan sabda Allah, Mikha
mengatakan, “ hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di
antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan
memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
(Mi 5:1) Mengapa Bethlehem? Karena Betlehem adalah kota
Jesse, kota Daud. Sepanjang sejarah
Israel, Betlehem adalah tempat yang kecil, “daerah pinggiran” Yerusalem yang
tidak penting, tetapi merupakan kota Daud, dan dijanjikan bahwa seorang
keturunan Daud akan menjadi penguasa besar.
Di bawah kekuasaan
Daud, yang pendek dan bersinar, Israel bersatu tetapi setelah kematian Daud,
bangsa Israel terpecah. Mimpi bangsa
Israel adalah Daud yang baru akan menyatukan bangsa Israel.
Tetapi kemudian
ada mimpi yang lebih besar. Dengarkan
kembali pada Mikha: “Sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan
dia menjadi damai sejahtera.” Israel yang bersatu akan menjadi magnet yang akan
menarik seluruh dunia. Ketika seluruh
dunia berada di bawah kekuasaan Daud, semua akan baik.
Semua ini menjadi tanda
bagi kita, siapa Yesus itu dan apa misinya.
Lihatlah bagaimana dia menyatukan semua suku Israel melalui seluruh
hidup publiknya, menjumpai wanita di sumur, orang yang lahir buta, Zakheus, dan
orang yang kerasukan di Gerasa. Dia
berinteraksi dalam persaudaraan yang terbuka.
Dia menyembuhkan dan mengampuni.
Dia bukan sekedar baik dan seorang teman; tetapi dia melakukan apa yang
diharapkan dari seorang Penyelamat dari keturunan Daud. Dia menyatukan bangsa Israel dalam kerajaan
Allah yang baru.
No comments:
Post a Comment