Nabi Mikha mengatakan bahwa Bethlehem-Efrata “terlalu
kecil diantara kaum-kaum Yehuda” tetapi “daripadamu akan bangkit bagiKu seorang
yang akan memerintah Israel” (Mi 5:1). Mikha adalah salah satu nabi kecil jadi
cukup beralasan bahwa dia berkata mengenai kota kecil, Betlehem, dimana Sang Mesias
yang besar akan lahir.
Betapa hal ini sangat umum dalam Kitab Suci: pembalikkan
pengharapan, yang kecil membangkitkan yang besar, hal yang sangat bagus datang
dari yang sangat tidak diharapkan. Musa
yang gagap berbicara kepada Firaun yang agung, para budak mempermalukan
prajurit Mesir, Daud yang kecil membunuh raksasa Goliat.
Hal yang terakhir ini merupakan hal yang penting. Betlehem adalah kota Daud, kota gembala
Raja. Ketika Samuel sampai di kota ini
untuk menemui raja yang baru, dia telah melihat semua anak laki-laki Isai tetapi
kemudian diberitahu masih ada satu lagi, si bungsu Daud, yang sedang berada di
padang gembala. Dan yang tidak terlihat
inilah yang diurapi oleh Allah.
Seperti inilah cara Allah, dan karenanya Mesias lahir di
kota kecil, di dalam gua yang terpencil, karena tidak ada kamar untuknya di
penginapan. Tetapi melalui rahmat Allah
yang luar biasa, hal yang luar biasa bisa terjadi, termasuk lahirnya Sang
Mesias.
Betlehem, kota yang kecil dan tidak penting, mengajar kita
tiga hal besar: hal besar berasal dari hal kecil, jangan pernah menyerah, dan
selalu percaya. Dengan tiga kepercayaan
ini dalam hati kita, kita siap menyambut Hari Natal.
No comments:
Post a Comment