Renungan di
bawah ini merupakan terjemahan dari
Homily Natal yang pertama disampaikan di bukit Yehuda,
yang mengelilingi kota Betlehem, yaitu kabar gembira yang disampaikan oleh seorang
malaikat pada malam Natal.
Kata pertama yang dikatakan oleh malaikat adalah “Jangan
takut!” Frase ini bertebaran dalam Kitab Suci!
Ketika sesuatu dari demensi yang lebih tinggi memasuki dunia kita, dia
biasanya mengatakan, “Jangan takut.” Paul Tillich, seorang teolog Protestan terkenal,
menyatakan bahwa ketakutan adalah persoalan yang mendasar, ketakutan mengikat hampir
semua bentuk ketidaknormalan manusia. Kita
melindungi diri sendiri ketika ketakutan, kemudian kita berlaku kasar kepada
orang lain. Jika Natal berarti Allah
bersama kita, bahwa Allah diantara kita, bahwa Allah dekat, maka seharusnya kita
tidak menjadi takut.
Malaikat mengatakan, “Jangan takut, sebab sesuangguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” (Luk 2:20) Malaikat
ini adalah penginjil besar pertama, karena dia mengatakan kabar gembira dan
kabar ini untuk semua orang. Beberapa
waktu kemudian, Yesus mengatakan kepada para muridNya untuk mengatakan
kekuasaanNya sampai ke ujung dunia.
Apa sebenarnya kabar gembira? Malaikat mengatakan kepada kita, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud.” (Luk 2: 11) Mengapa Daud ditekankan? Daud bersama dengan Abraham dan Musa adalah
tokoh yang sangat penting dalam sejarah Israel.
Dia lahir di Betlehem dan tiga puluh tahun kemudian menjadi raja,
pertama di Hebron atas suku-suku selatan dan kemudian di Yerusalem atas seluruh
bangsa Israel. Dia adalah raja yang menyatukan Israel, yang mengalahkan
musuh-musuh rakyat dan yang membawa tabut perjanjian ke Yerusalem.
Bersama dengan berlalunya waktu, muncul kepercayaan
diantara bangsa Israel bahwa keturunan misterius Daud akan menjadi raja, tidak
untuk suatu waktu tertentu dan tidak untuk kurun waktu indrawi, tetapi akan
berkuasa selamanya dan untuk semua bangsa.
Raja orang Yahudi akan menjadi raja dunia: Sang Juru
Selamat, yaitu Kristus Tuhan.
No comments:
Post a Comment