Renungan di
bawah ini merupakan terjemahan dari
Dalam Injil Lukas, kita mengetahui tentang Kabar Gembira
kepada Maria. Ini yang dikatakan
malaikat Gabriel kepadanya, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurnya, dan Ia akan menjadi
raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaanNya tidak akan
berkesudahan.” (Luk 1:31-33).
Orang Israel abad pertama tidak ada yang tidak tahu arti
ayat ini: anak ini akan menjadi
pemenuhan janji kepada raja Daud. Dia
akan menjadi raja dunia, yang akan membawa damai dan persatuan kepada
bangsa-bangsa.
Seoarang malaikat mengatakan kepada para gembala di
padang, “Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud.” (Luk 2:11). Juru Selamat dalam bahasa Yunani adalah Soter, yang
berarti “penyembuh.” Dalam bahasa Latin adalah Salvator, Saviour dalam
bahasa Inggris. Dalam mitos-mitos dan legenda-legenda tua, raja yang sejati
akan mendatangkan penyembuhan di negaranya, sedangkan raja yang jahat akan
membuat seluruh negara sakit.
Penyembuh ini adalah “Kristus dan Tuhan.” Christos berarti
yang diurapi, dan ini merupakan
penekanan yang jelas tentang ke-Daud-annya, karena Daud telah diurapi sebagai
raja oleh nabi Samuel, dan semua penggantinya telah diurapi. Bayi ini akan
menjadi pusat pemerintah di seluruh dunia; dia akan menjadi pengatur dan
gubernur, seseorang yang menentukan.
Hal ini lebih jauh ditekankan dengan panggilan “Tuhan”—Kyrios dalam
bahasa Yunani dan Dominus dalam bahasa Latin. Dia adalah orang yang
seharusnya mendominasi kita, mengatur setiap aspek hidup kita.
Segala sesuatu diputarbalikkan dengan kata-kata malaikat
selanjutnya, “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” (Luk 2:12) Daud yang
baru, Kristus Tuhan, Sang Dominus,
pusat dan pengatur segala sesuatu, raja alam semesta…adalah seorang bayi? Seorang bayi yang dibungkus lampin sehingga
tidak bisa bergerak? Terbaring dimana? Di tempat yang kotor, tempat makan binatang-binatang?
Semua ini adalah puisi dan drama Natal. Tetapi kekuasaan ilahi dibuat nyata dalam
kelemahan, sebab kekuasaan ilahi tidak lain adalah cinta, memberikan diri
sendiri, terhubung dengan yang lain, menjadi makanan bagi mereka yang ada di
sekitar kita.
Bersama sang malaikat, muncullah sejumlah bala tentara surga. Kita seharusnya tidak menjadi sentimentil
mengenai para malaikat ini. Mereka tidak
lucu dan bukan bayi-bayi montok yang bermain harpa. Mereka mewakili bala tentara surga, yang jauh
lebih berkuasa daripada semua bala tentara di bumi. Raja damai mempunyai bala tentara yang lebih
kuat daripada yang ada di bumi.
Ada kabar gembira tentang Natal. Seorang raja baru telah lahir, yang membawa
bala tentara surga, dan bermaksud membawa damai dan persatuan kepada
bangsa-bangsa.