Wednesday, July 21, 2021

Jendela Gereja

 Pengantar

Ini merupakan ruang baru di BU dan boleh dikatakan merupakan pengganti dari Ruang Bina Iman yang sejak bulan September 1992 tidak muncul lagi di BU.

Jendela seringkali dipakai juga untuk melihat apa yang ada di dalam rumah/kamar, demikian juga halnya dengan ruang baru kita ini, yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui apa yang ada di dalam gereja, baik itu tradisinya maupun ajaran imannya.  Sebuah harapan yang mungkin sulit diraih tapi itulah idealisme yang ada ketika muncul ide untuk menampilkan ruang ini.  Saran dan kritik pembaca tentu akan sangat membantu bagi terwujudnya harapan itu.

Akhirnya silakan mengikuti! (A.B. Lindawati)

 

Indulgensi

Pada tanggal 1 November Gereja memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus sedangkan pada tanggal 2 November diperingati arwah semua orang beriman.  Datangnya kedua hari ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari Indulgensi karena dalam rangka peringatan semua orang beriman, setiap orang Kristiani dapat memperoleh indulgensi penuh bagi orang yang sudah meninggal dengan cara mengunjungi makam dan/atau mendoakan arwah orang yang meninggal dimana yang menjalankannya setiap hari dari tanggal 1-8 November akan memperoleh indulgensi penuh sedangkan yang menjalankan pada hari-hari lain akan memperoleh indulgensi sebagian.

Lalu sebenarnya apa itu Indulgensi?  Indulgensi mempunyai arti harafiah kemurahan hati, kemudian pengampunan hukuman-hukuman sementara akibat dosa yang sudah diampuni tetapi indulgensi sendiri tidak menghapuskan dosa karena diandaikan sudah tidak ada dosa lagi.

Gereja selalu berdoa untuk semua anggotanya agar mereka menjadi semakin murni dan kudus dan dalam hal indulgensi, Gereja menjadikan anggota tertentu menjadi sasaran khusus doanya.  Doa Gereja ini akan dikabulkan oleh Allah bila sesuai dengan kehendak Allah, yang didoakan mau dan dapat menerima anugerah itu.  Orang itu haruslah berada dalam keadaan rahmat dan berbuat baik atau dengan kata lain sesuai dengan apa yang diwajibkan menurut indulgensi tertentu, misalnya berdoa, bertobat, berziarah dan beramal serta bersedia semakin dibersihkan akibat dosanya yang masih melekat pada dirinya (walaupun dosanya sudah diampuni).

Indulgensi ini dapat diperoleh untuk diri sendiri maupun untuk arwah-arwah di api penyucian.  Seluruh bidang indulgensi diatur kembali oleh KHK Kan. 992-997 dan oleh Enchiridion Indulgentiorum 91968) serta Ensiklik Aperite Portas Redemptori (1983).

Salah satu alasan perpecahan Gereja pada abad ke -16 (reformasi) adalah adanya propaganda indulgensi yang terlalu materialistis (berbuat baik, khususnya memberi derma untuk proyek gerejani atau amal tanpa memperbaharui sikap).

No comments:

Post a Comment