Friday, July 9, 2021

INFO FAPET Institut Pertanian Bogor Oct - Nov 91

                                          


Fapet Ambil Bagian dalam Gerak Jalan 8 KM

             Entah angin apa yang menggerakkan sekitar dua puluh orang warga Fapet III melangkahkan kaki menuju lapangan olah raga Sempur di Minggu pagi tanggal 19 Oktober lalu.  Yang pasti mereka ini akan ambil bagian dalam lomba gerak jalan 8 km yang diadakan dalam rangka HUT Golkar ke-27.

Setelah sebelumnya sibuk dengan kostum dan acara berfoto ria, maka akhirnya berangkat juga empat regu dari Fapet III.

Dengan kaos merah dan celana jeans, Lisdiati memimpin regunya, yang bernomer dada 132, dengan anggota pasukan Sahreni, Afrida, Marta Linda dan Mawar Dewi.

Sedangkan pasukan dengan kaos biru plus celana jeans biru terdiri dari Nita, Puri, Nurhayani, Astuti dan Niluh.  Untuk regu ini Niluh telah merelakan diri untuk menjadi ketua regu.

Kalau grup satu mengeluarkan dua regu yang kesemuanya merupakan pasukan cewek, maka grup dua juga tidak mau kalah.  Mereka juga mengeluarkan dua regu yang mendapat nomer dada 148 dan 149.

Pasukan cowok dari grup dua dimotori oleh Lilik, yang juga merupakan pencetus ide ikut sertanya grup dua dalam lomba ini, dan terdiri dari Amin, Ruslan, Wahyu Prananda serta Asri yang didapatkan dari ngebon anak angkatan 28 sebagai pengganti Ridwan yang sedang sakit.  Pasukan ini dengan bangganya mengibarkan kaos Animal Science plus celana jeans biru.

Pasukan cewek dikepalai oleh Rimbun, yang punya nama baru Risa, dan terdiri dari Erna, Teni, Nining dan A.B. Lindawati.    Dan karena kebanggaannya pada fakultas ini (caileee…) maka mereka ini juga memakai kaos Animal Science yang dipadukan dengan celana panjang hitam.

Menurut penuturan peserta dari Fapet, jarak tempuh yang meliputi Lapangan Sempur-Ciremai Ujung-Bantarjati-Pakuan-Lapangan Sempur diperkirakan lebih dari 8 km tetapi untunglah semua anggota pasukan dari Fapet III dapat tiba kembali dengan selamat di garis finish meski jadwal keberangkatannya terlambat karena keasyikan ngrumpi.

Dan ternyata pasukan khusus dari Fapet III ini tidak mngecewakan karena dapat menggondol…piagam penghargaan (yang memang diberikan kepada setiap peserta) plus rasa capek yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata (caileee…).

Itulah rekan-rekan laporan sekilas tentang kegiatan anak-anak Fapet III yang kurang kerjaan di hari Minggu itu.  (ab)

Art02.291091

 

Apa Kata Pak Zul tentang PPTP’91?

 

Beberapa hari lagi, Fakultas Peternakan bakalan punya hajat yaitu ngadain PPTP’91 (tahu’khan singkatannya?).  Nah…dari pengamatan sekilas, terlihat bahwa Pak Zul, yang punya nama lengkap Zulfikar Moesa, cukup antusias dengan persiapan acara ini.  Nah…bagaimana kalau beliau ini kita mintai pendapatnya tentang PPTP’91?  Kalau setuju ikuti saja hasil wawancara tertulis dengan beliau di bawah ini.

T: Dari pengamatan yang hanya sekilas, tampak bahwa Bapak cukup antusias menyambut PPTP’91 ini.  Adalah alasan khusus yang membuat Bapak bersikap demikian?

J: Tentu saja ada, alasan khususnya adalah bahwa ide pengadaan PPTP ini bagus karena saya lihat dapat mengekspose nama Fakultas Peternakan kepada masyarakat.  Apalagi kurang lebih dua tahun lalu saya sempat melontarkan ide yang mirip dengan ini, jadi ide saya itu dapat dikatakan sudah tersalur dengan diadakannya PPTP’91 ini.

 T: Menurut pengamatan Bapak, bagaimana prospek PPTP’91 ini jika dilihat dari segi animo pengunjung?

J: Prospeknya cukup bagus karena baru sekali ini diadakan.  Lewat PPTP’91 ini masyarakat awam akan tahu kegiatan kemahasiswaan di Fapet yang selama ini dianggap adem ayem saja.

T: Bagaimana bila awam sempat bertanya apa yang bakalan dilihat di sana, ternak-ternak?  Untuk apa?

J: Dari namanya terlihat bahwa yang dipamerkan adalah produksi peternakan dan teknologinya, jadi bukan ternaknya yang dibawa ke lokasi pameran.  Mungkin untuk ternak kecil masih bisa dipamerkan di sana, tetapi untuk ternak besar jelas tidak mungkin.

T: Pameran ini adalah pameran yang pertama kalinya diadakan.  Nah…bagaimana harapan Bapak terhadap pameran ini?

J: Tentu saja saya berharap pameran ini sukses.  Tetapi perlu diingat bahwa kesuksesan ini jangan hanya dilihat dari jumlah stan yang terisi.  Karena bagaimanapun ini merupakan pameran yang pertama kalinya, jadi wajar bila masih ada kepincangan di sana-sini.  PPTP’91 ini sudah dapat terselenggara saja, saya pikir sudah merupakan suatu kesuksesan.

T: Bagaimana dampak PPTP’91 terhadap nama Fakultas Peternakan?

J: Tentu saja dampaknya akan positif sekali.  Dengan kegiatan ini dapat diperlihatkan bahwa kegiatan kemahasiswaan di Fapet tidak mati, dan kalau baru sekarang terselenggara hanya masalah kesempatan saja yang belum ada.

T: Apakah kegiatan akademik sebaiknya dihentikan total ataukah diberlaukan dispensasi tidak mengikuti kuliah dan praktikum bagi yang terlibat secara langsung dengan PPTP’91?

J: Setiap kegiatan pasti ada pengorbanannya.  Nah…Pemda telah menentukan jadwalnya, tentu saja kita harus mengikuti jadwal tersebut.  Memang PPTP ini agak mengganggu jadwal perkuliahan.  Sebaiknya ujian memang ditunda dan untuk yang berpartisipasi langsung mendapat dispensasi untuk tidak mengikuti kuliah dan praktikum.  Tetapi tampaknya panitia kurang kontak dengan dosen maupun pimpinan fakultas sehingga ujian jalan terus.

T: Saran apa yang Bapak berikan untuk kegiatan yang sebentar lagi terlaksana ini?  

J: Sebaiknya semua mahasiswa Fakultas Peternakan, yang terlibat secara langsung maupun tidak dalam pameran ini, berpartisipasi lebih besar lagi.  Jangan sampai terjadi yang berpartisipasi hanya sebagian kecil saja karena bagaimanapun kegiatan ini berdampak positif bagi nama fakultas dan juga pengalaman.  Tentunya kesuksesan sulit dicapai bila yang berpartisipasi hanya sedikit.

T: Ini merupakan pertanyaan terakhir dan tidak berkaitan dengan PPTP’91.  Bagaimana pendapat Bapak tentang ide pengadaan “INFO FAPET” oleh Klub Komunak ini?

J: Ide itu bagus sekali apalagi bila dapat dilaksanakan secara kontinu.  Sebaiknya membawa nama jurusan SET, hanya saja pelaksananya Klub Komunak.

 

Demikianlah hasil wawancara tertulis dengan Pak Zul, semoga saja tidak mengecewakan (abis masih amatir sih!) dan untuk Pak Zul terima kasih banyak atas waktu yang telah disediakan untuk wawancara ini. (ab)

 

Art01.291091

 

Sidang BPM

 

Bertepatan dengan hari Pahlawan, 10 November lalu BPM mengadakan sidang di RK-2 ‘tuk ngomongin Panitia Pembentukan BPM 1991/1992.

Mau tahu agendanya? Yang pertama pengantar oleh pimpinan sidang, perkenalan calon anggota BPM, penetapan dan pengukuhan anggota BPM dan yang terakhir adalah pemilihan formatur BPM.

Berdasarkan musyawarah telah diambil keputusan penting, yang dimaksudkan untuk kelancaran dan kelangsungan aktivitas kemahasiswaan di Fapet, yaitu bahwa anggota BPM untuk periode 1991/1992 berjumlah 44 orang dan formatur pemilihan ketua BPM 1991/1992 terdiri dari 5 orang.

Dalam kesempatan untuk memberikan pengantar, pimpinan sidang menguraikan secara sekilas tentang BPM.  Dikatakan BPM merupakan Badan Perwakilan Mahasiswa yang anggotanya merupakan wakil-wakil mahasiswa.  Dan sebagai suatu lembaga kemahasiswaan, maka BPM bersama-sama dengan SEMA, HIPRO, dan HMI merupakan pelengkap organisasi non struktural dari pe-de tiga bidang kemahasiswaan.

Karena peranannya sebagai badan legislatif yang secara moral bertanggungjawab kepada mahasiswa, maka BPM harus mampu menampung dan membawakan aspirasi mahasiswa.  Dalam hal ini BPM berfungsi sebagai penampung dan pembawa aspirasi; memilih dan memberhentikan setua SEMA; mengontrol, mengawasi dan mengarahkan kerja SEMA melalui GBHK dan AD/ART (tahu ‘khan singkatannya??).   

Dalam menjalankan tugasnya, masih kata pimpinan sidang, BPM mempunyai tiga komisi yaitu Komisi A (membidangi masalah GBHK), Komisi B (membidangi masalah AD/ART), dan Komisi C (membidangi masalah-masalah intern BPM, misalnya tentang tata tertib persidangan).

Itulah sebagian dari hasil peliputan selama sidang BPM.  Kalau mau tahu lebih banyak lagi tentang sidang BPM selanjutnya, simak saja di INFO FAPET yang ditulis buat kamu-kamu warga FAPET. (ning/ab)

 

Art03.161191

 

Virus Melanda Komputer di Lab Pemuliaan

 

Senin sore 11 November lalu, Lab Pemuliaan yang sedang dikunjungi (cailee…) oleh warga grup dua Fapet III diwarnai sedikit kecemasan.

Kejadiannya bermula ketika disket untuk BEEF CATTLE SIMULATION milik salah satu kelompok kecil (kalau mau tahu, tanya aja ke dewan redaksi!) dijenguk oleh virus © Brain.  Ya…mungkin dikiranya si disket lagi sakit jadi sebagai teman yang baik sudah sepantasnya ‘khan kalau menjenguk.  Kontan saja data yang ada hilang, dan ini membuat Pak Bambang, sang instruktur, memberikan wara-wara (bacanya woro-woro) yang isinya setiap kali akan memakai komputer harus melapor dulu (bukan lapor bersih diri lho!) kepada beliau ini.

Kejadian ini tentu saja ada hikmahnya, yaitu kamu-kamu bakal tahu sedikit tentang virus komputer lewat INFO FAPET kali ini.

Syahdan (cailee…) pada awal tahun lapan-lapan, para pemakai komputer di tanah air digegerkan oleh munculnya penyakit baru yang disebabkan oleh virus ©Brain.  Kemunculannya yang pertama ini mengundang berbagai reaksi, ada yang tidak percaya karena mana mungkin benda mati semacam komputer bisa dijangkiti virus tetapi ada juga ketakutan bakal terjangkiti oleh virus tersebut ketika sedang memakai komputer.

Pada akhirnya pendapat yang keliru tersebut hilang dengan sendirinya ketika media massa mulai memberikan informasi yang benar tentang virus ini.  Virus komputer bukanlah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup, melainkan sebuah program kecil yang memiliki sifat-sifat seperti virus yang sebenarnya, yaitu dapat berkembang biak dan menular ke komputer yang lain melalui disket maupun jaringan komputer.  Bahkan ada virus yang mampu merusak data dan memformat disket.

Tidak lama sesudah itu muncul program serum yang berfungsi membunuh sekaligus memberi kekebalan terhadap serangan virus tersebut.

Setelah ©Brain, muncul virus-virus domestik seperti Denzuko, PC-Club, dan Hackers.  Denzuko hanya menampilkan kata Denzuko di layar pada saat komputer di boot, sedangkan PC-Club muncul di layar setiap 30 menit.

Setelah masalah ini agak mereda, di bulan Mei’89 muncul lagi virus yang benar-benar merusak karena meskipun para pemakai tidak merasakan gangguan apapun ketika sedang memakai disket yang sudah diinfeksi oleh virus, pada saat dilakukan pencetakan yang muncul adalah sebuah pesan pendek: Disk and printer distroyer.  Create by Supernova Computer Club.  Get your own A.I.

Bila kejadian ini menimpa anda, maka anda sedang sangat tidak beruntung karena semua file yang ada di disket anda telah musnah oleh virus Supernova.  

Dari kronologi perkembangan virus di atas, maka tampaknya perlu adanya kewaspadaan kita sebagai pemakai komputer.  Apalagi bila mengingat di masa yang akan datang masih terbuka kemungkinan untuk munculnya virus-virus yang lebih canggih. (Ruslan/ab)

 

Art04.161191

 

PPTP’91 di Mata Pengunjung

 

PPTP’91 hasil kerja bareng Hipromater dan Pemda Kotamadya Bogor telah usai beberapa hari lalu dengan membawa kepenatan, kekesalan, kegembiraan serta perasaan-perasaan lainnya.

Selama empat hari nongkrong di Plaza Balai Kota (meski nggak full banget), penulis sempat ngobrol-ngobrol dengan pengunjung pameran.

Mungkin hasil obrolan di bawah ini bisa dijadiin hiburan setelah kita sama-sama capek ngurusin pameran yang untuk pertama kalinya ini diadakan.  Tapi jangan kaget kalau di sini tidak tercantum nama responden, karena ini merupakan hasil obrolan tidak resmi tetapi jangan diartikan bahwa obrolan ini fiktif lho!

Pengunjung pertama yang terkena nasib sial (karena sebagian waktunya disita untuk ngobrol tentang pameran ini) adalah seorang dosen pembimbing pameran dari jurusan Sosial Ekonomi Peternakan.  Beliau mengatakan bahwa pameran ini sudah cukup sukses, tetapi jangan dibandingkan dengan pameran-pameran yang diselenggarakan di tempat yang sama oleh himpro-himpro fakultas lain mengingat ini untuk pertama kalinya.

Seorang ibu yang mampir di stan Fapet III sempat mengeluarkan unek-uneknya, kog jualannya makanan melulu, nanti apa bedanya dengan Food Expo?  Akhirnya, untuk memuaskan hati sang ibu kita katakan saja Bu, abis jalan-jalan, ‘khan capek, makanya disediakan makanan.  Dan sang ibupun kemudian terdiam.

Salah seorang pemilik stan di dekat stan Hipromater dan Sema-D mengatakan makan siangnya kog cuman dua kotak padahal yang jaga di stan ini tiga orang.  Keluhan yang hampir sama juga dilontarkan oleh salah satu penjaga stan yang ada di dekat pintu masuk.

Pamerannya sudah lumayan bagus kog! Itu kata salah seorang alumni yang datang dengan kaos berwarna hijau.  Tetapi dia ini juga menandaskan bahwa jangan dibandingkan dengan pameran yang lain karena kita pasti kalah jauh.

Pujian serupa juga keluar dari seorang dosen muda di lingkungan jurusan Ilmu Produksi Ternak.

Salah seorang mahasiswi dari Teknisi Usaha Ternak Daging, dalam kesempatan kunjungan ke stan juga melontarkan hal yang serupa dengan tambahan pameran ini dapat mengangkat nama Fakultas Peternakan.

Pelayanan yang diberikan panitia sudah bagus, itu kata salah seorang peserta kontes ayam pelung dari Cicurug.  Sayangnya biaya untuk ikut kontes terlalu mahal karena biasanya hanya lima ribu rupiah.  Kalau memungkinkan sebaiknya tahun depan diadakan lagi, tambah pegawai swasta yang telah lima tahun ini menekuni peternakan ayam pelung.

Seorang ibu muda pengunjung pameran sempat melontarkan bahwa yang tertarik untuk datang sih biasanya yang tertarik untuk bisnis peternakan.  Kalau mahasiswa mah kayaknya jarang ya?  Kebetulan saya juga tertarik untuk beternak kelinci.  Ibu muda itu kemudian menunjukkan brosur tentang kelinci yang didapatkannya dari stan BPT Ciawi.

Itulah hasil ngobrol-ngobrol dengan beberapa orang pengunjung pameran.  Terlepas dari segala kekurangan yang ada, kita lihat bahwa reaksi berbagai kalangan umumnya positif.  Tetapi semoga saja semuanya itu tidak membuat panitia besar kepala tetapi menjadikannya sebagai bahan refleksi bagi langkah selanjutnya karena bagaimanapun kita telah lihat bersama bahwa penilaian yang demikian itu muncul karena adanya nilai lebih dari pameran ini, yaitu penyelenggaraannya yang baru pertama kalinya.  Semoga! (ab)  

 

Art05.171191

No comments:

Post a Comment