100 Tahun Melayani Kesehatan Masyarakat
Rumah Sakit kristen Mojowarno (RSKM), sebuah rumah sakit yang merupakan bagian dari pelayanan gereja Kristen Jawi Wetan kepada masyarakat-akan memperingati ulang tahunnya yang ke-100 pada tanggal 6 Juni 1994 nanti. Berbagai kegiatan digelar untuk menyambut peringatan ini, bahkan persiapan untuk itu telah mulai dilakukan sejak tiga tahun lalu. Meski begitu Dr. Soedjatmoko (56), Direktur RSKM, menyatakan bahwa peringatan seratus tahun ini sebagai hal yang wajar-wajar saja, bukan diistimewakan tetapi lebih sebagai ucapan syukur.
Padat Acara
Dr. Edhy Sihrahmat, MARS (36), Ketua Panitia Peringatan 100 tahun RSKM, ketika dihubungi menyatakan bahwa ada beberapa kegiatan yang telah dipersiapkan oleh panitia.
Yang sudah dilakukan adalah mendorong upaya Dana Sehat Masyarakat, yaitu dengan melatih kader-kader kesehatan di desa-desa sekitar RSKM. Di samping itu juga diadakan Lomba Cipta Lagu Mars, yang menurut rencana akan dinyanyikan ketika peringatan berlangsung serta Lomba Logo.
Sebuah seminar ilmiah dengan tema Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit akan diadakan pada tanggal 2-3 Juni 1994. Hasil kerjasama dengan tim pengendaliann Infeksi Nosokomial RSUD Sr. Soetomo-Surabaya akan diadakan dalam bentuk in house training dan terbuka untuk para dokter dan perawat. Selain itu juga akan diadakan seminar ilmiah tentang penyakit jantung sebagai hasil kerjasama dengan Unit Pelayanan Fungsional Kardiologi RSUD Dr. Soetomo-Surabaya pada tanggal 4 Juni 1994 dan terbuka untuk para dokter.
Panitia juga akan menggelar pameran di Pasar Malam Mojowaro dan ketika seminar ilmiah berlangsung. Tak ketinggalan juga lomba olah raga antar karyawan maupun persahabatan dengan rumah sakit lain. Untuk masyarakat, dibuka fun bike baik MTB maupun non MTB.
Para alumni Sekolah Perawat Kesehatan, yang kini sudah tersebar di berbagai daerah, menurut rencana juga akan dikumpulkan dalam sebuah reuni. Sekolah Perawat ini kini sudah tidak ada lagi dan R.A. Kartini konon pernah ingin bersekolah di sini.
Bertepatan dengan Hari Raya Unduh-unduh (=Persembahan) bagi jemaat Mojowarno pada tanggal 5 Juni 1994 diadakan resepsi peringatan 100 tahun RSKM karena biasanya hari ini sekaligus menjadi home coming day bagi masyarakat Mojowarno yang ada di luar daerah.
Peringatan 100 tahun ini juga ditandai dengan peresmian kamar operasi dan ruang radiologi pada tanggal 6 Juni 1994, yang kemudian dilanjutkan dengan seminar tentang aspek teologis pelayanan kesehatan RSKM serta antisipasinya. Seminar ini diadakan untuk menindaklanjuti penyusunan buku sejarah RSKM, yang dimaksudkan agar RSKM tidak tercabut dari akarnya, yaitu sebuah unit sosial yang dengan charity melayani masyarakat.
Sejarah
Berdirinya RSKM ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari peran J.E. Yelesma, seorang penginjil yang memperkenalkan pengobatan modern kepada masyarakat Mojowaro. Upaya ini dilanjutkan oleh Yohanes Kruyt, seorang penginjil juga tetapi dengan kemampuan lebih bila dibandingkan dengan pendahulunya, yang kemudian memunculkan barak-barak untuk perawatan dan akhirnya atas kesepakatan pihak gereja didirikanlah rumah sakit.
Pada tanggal 6 Juni 1894 Zending Zeikenhuis te Mojowarno Oegstgeest diresmikan berdirinya oleh kepala daerah pada waktu itu. Pada tahun 1945 rumah sakit misi ini berganti nama menjadi Rumah Sakit Kristen Mojowarno dan di jaman perang kemerdekaan sempat menjadi rumah sakit pertahanan sebelum akhirnya dibumihanguskan sampai rata dengan tanah.
Keadaan ini tidak mematahkan semangat pihak gereja untuk tetap melayani dibidang kesehatan, diputuskan untuk membangun rumah sakit ini kembali. Sedikit demi sedikit rumah sakit ini dibangun kembali dan praktis dengan swadaya masyarakat Mojowarno sampai akhirnya bisa seperti sekarang ini.
Kiranya rasa syukur atas ulang tahun ke-100 ini tidaklah berlebihan bilamana melihat bagaimana rumah sakit ini harus jatuh bangun, bukan tanpa konflik sampai akhirnya bisa menjadi rumah sakit swasta satu-satunya yang dikategorikan dalam kelas Madya di Kabupaten Jombang,
Pasien datang dari berbagai Kota
Meski terletak di sebuah kota kecamatan, 15 km dari kota kabupaten, tidak mengurangi minat pasien dari berbagai kota di Jawa Timur untuk berobat di sini.
Dengan tenaga medis yang ada, termasuk 12 tenaga ahli paro waktu, RS ini mencoba untuk bisa melayani semua lapisan masyarakat walau untuk itu terkadang harus menambah piutang rumah sakit.
Bila kita memasuki RS ini, kita akan disambut dengan tulisan Pangandelmu iku kang mitulungi kowe (Mat 9:22), sebuah motto yang menurut Dr. Edhy Sihrahmat, MARS tidak hanya dimaksudkan untuk memberi motivasi mitulungi dalam arti menolong orang sakit tetapi juga yakin akan karya Tuhan di sini sehingga tidak usah terlalu mata duitan. Meski begitu, tambahnya, juga tidak bisa sekedarnya dalam memberikan pelayanan karena kalau beriman sungguh-sungguh, pelayanan harus tetap profesional sedangkan untuk masalah ekonomi, Tuhan pasti memberi.
Keyakinan ini tampaknya beralasan bilamana melihat bagaimana RS ini tetap dapat bertahan selama 100 tahun meski hanya mengandalkan swadaya masyarakat tetapi dapat memberikan standar gaji yang lebih tinggi dibanding pegawai negeri serta pensiun.
Pelayanan di RS ini tetap dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat salah satunya karena untuk pembelian alat-alat yang mahal dimintakan dananya kepada para donatur.
Dengan tingkat hunian 70-80%, tingkat yang optimum, RS ini juga berusaha melengkapi perlengkapannya, termasuk juga ruang ICU menyusul nanti ruang operasi yang lebih besar serta ruang radiologi. (A.B. Lindawati, dilahirkan di RSKM Mojowarno pada tahun 1971)
No comments:
Post a Comment