Komunikasi yang Baik, Kunci Sukses
Kongres XV WKRI di Yogyqkarta telah lama usai, tetapi ternyata keputusan kongres ini masih bergema di hati para anggotanya, setidaknya bagi WKRI cabang Gembala yang Baik Surabaya. Menurut Ny. Nirma Pantouw, ketua DPC WKRI Gembala yang Baik, keputusan kongres inilah yang menjadi inspirasi diadakannya seminar sehari dengan tema Kiat Berkomunikasi untuk Membina Pribadi Sukses.
Dalam sambutannya, Ny. Anglea Xenia Yuwono selaku ketua panitia menyatakan bahwa tujuan diadakannya seminar ini adalah membina kemandirian pribadi sukses dengan dasar kesetiakawanan dan kebersamaan, apalagi di masa sekarang setiap individu dituntut untuk mampu dan siap dalam menghadapi era globaliasi yang selalu maju begitu pesat.
Seminar yang menghadirkan Harry Dharsono, Bill Saragih dan Maya Rumantir ini dibuka oleh Ibu Suharsono, yang mewakili Ibu Sunarto Sumoprawiro-istri walikota Surabaya-dan dipandu oleh Troy Pantouw.
Sukses tidak selalu Kasad Mata
Menurut Harry Dharsono, yang hadir sebagai pembicara di sesi pertama, komunikasi merupakan hal penting dalam hidup bersosialisasi, dimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain merupakan refleksi komunikasinya dengan dirinya sendiri.
Desainer kondang ini juga menyatakan bahwa kesuksesan bisa diraih kalau seseorang itu konsisten dengan apa yang dikatakan dan dilakukan, benar-benar menerima apa adanya, jujur pada diri sendiri serta menyadari keterbatasn yang ada. Sukses yang demikian ini tentunya tidak identik dengan sudah menjadi menteri atau memiliki barang-barang yang menjadi lambang status, inilah sukses yang tidak kasad mata itu, tambahnya.
Arek Suroboyo, yang lahir pada tahun 1950, ini menyatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang dituntut untuk sukses ataupun gagal, yang lebih penting adalah bertanggungjawab.
Selama ini orang memang cenderung melihat penampilan fisik, sehingga muncul kecenderungan pula untuk menampilkan kesan yang baik. Apa yang pertama kali kelihatan ituah yang menimbulkan kesan, lanjut peraih penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto ini.
Lulusan Department of Clothing Technolgy, London College of Fashion ini juga menyatakan bahwa sebenarnya kemapanan adalah musuh orang hidup, karena kemapanan menunjuk pada garis lurus padahal garis lurus akan selalu jatuh ke bawah karena adanya gaya berat. Karenanya kita harus selalu flow and floating, tambahnya.
Pemegang motto “Let us grow like a big tree” ini menyatakan cara perkenalan yang efektif adalah tidak membuat jarak, dan bila kita mampu masuk dalam lingkungan yang baru maka itulah sukses yang pertama.
Kegagalan adalah Sukses yang Tertunda
Itulah motto dari Bill Amirsyah Saragih, yang lebih dikenal sebagai Bill Saragih, karenanya jangan menyerah dan berpikirlah positif, tambahnya.
Entertainer, yang telah melanglang buana, ini mengatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika berbicara di depan umum, yiatu mengetahui materi yang akan disampaikan, mempersiapkan materi tersebut dengan matang serta memyesuaikannya dengan hadirin atau judul makalah. Disarankannya pula untuk berbicara secara jelas dan tegas serta tidak bertele-tele.
Setelah menyampaikan makalahnya, jazzer kondang ini menghibur peserta seminar, yang berjumlah sekitar 300 orang, dengan lagu Unforgetable dan Waht a Wonderful World.
Komunikasi, Kunci Pribadi Sukses
Menurut Maya Rumantir, Presiden Direktur IPSDM “Maya Gita”, komunikasi menjadi sarana penting untuk membina pribadi sukses karena merupakan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan. Meskipun begitu, komunikas yang baik tidak dapat muncul dengan sendirinya, tambahnya, dan untuk mencapai hal ini perlu diciptakan suatu komunikasi yag terarah dan benar.
Doktor lulusan Columbia University, Louisiana USA dalam bidang Human Communication ini menyatakan bawah komunikasi terutama dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi semua yang terlibat terutama dalam mengembangkan sikap mental dan perilaku positif.
Pemilik lesung pipit yang pernah populer di tahun 1980-an sebagai seorang artis ini juga menyatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam berkomunikasi, yaitu berkomunikasi dua arah, menemukan titik pemahaman bersama, timing yang tepat, menggunakan bahasa sederhana serta menjadi pendengar yang baik.
Penerima penghargaan “Career Woman of the Year 1992” ini menyebut kepercayaan mendalam pada diri sendiri dan orang lain, keberanian tidak malu dan ragu-ragu, inisiatif yang berkembang, bekerja secara intensif, efektif dan kreatif, semangat kerja dan antusiasme, jujur terhadap diri sendiri, menghargai diri sendiri dan orang lain, mampu mengasih dan dikasih orang lain, lebih senang memberi daripada menerima, meninggalkan egoisme serta sifat kompetitif, mampu membedakan realitas dan angan-angan, bebas dari konflik dengan diri sendiri, mampu menyesuaikan diri, mampu mencapai integritas dalam kehidupan, perkembangan dan perwujudan diri sebagai ciri-ciri dari pribadi yang sukes. (A.B. Lindawati)
No comments:
Post a Comment